Kelas : Bagaimana Cara Menulis Review Novel?

Kelas : Bagaimana Cara Menulis Review Novel?

oleh Kak Umam 

Menulis review novel adalah menyampaikan pendapat pribadi tentang novel yang telah kita baca. Kegiatan ini tidak sama dengan meringkas cerita. Maka,  buang jauh-jauh pikiran untuk merangkum cerita yang lebih-tebal-dari-dompet-kita itu menjadi kurang dari 1000 kata dan berharap pembaca menyukainya. Selain tidak enak dibaca, mencantumkan spoiler cerita sangat dihindari oleh reviewer baik novel maupun film karena menodai etika hak cipta dan pemasaran serta merusak selera calon penikmat karya.

Saya sengaja mempertebal ‘berharap pembaca menyukainya’ di paragraf sebelum ini karena kita berbicara di ranah penulisan posting blog. Tujuan utama kita menulis di blog adalah agar dibaca oleh orang lain. Dan bonusnya, agar tulisan kita disukai pembaca. Disukai pembaca berarti mendapatkan perhatian khusus di benak mereka. Dan bukan tidak mungkin tulisan yang disukai pembaca juga mendapat tempat di halaman utama pencarian Google, entah karena share, atau karena Google membaca perilaku visitor dengan alogaritmanya yang saya-gak-tahu-apa-apa-soal-itu.

Bagaimana cara memulai menulis review sebuah novel?

  1. Jika tujuanmu murni ingin meningkatkan visitor blog dari menulis sebuah review, jadilah orang pertama yang menulis review tentang novel populer

Saya ambil contoh : Novel Seri Bumi Karya Tere Liye

Blog saya mendapat kunjungan dari Google hanya dengan keyword Novel Bulan. Lalu ketika me-review buku ketiganya, ‘Matahari’, blog saya juga memperoleh respon positif dari Google.

Jika kamu masih ragu untuk menulis review novel tersebut, kamu bisa meriset kata kunci lebih dulu. Riset ini penting untuk memberitahu apakah topik yang akan kamu tulis itu benar-benar dicari orang atau tidak. Tapi, jika kamu tidak peduli dengan kata kunci atau visitor blog dari Google, kamu bisa mengabaikannya dan mulailah membaca satu novel yang ada di tanganmu.

  1. Saya anggap kamu sudah menentukan akan mereview novel berjudul apa
  2. Jangan langsung membaca novelnya

Perhatikan tampilan luarnya dulu, desain kovernya, dan kualitas kertasnya. Kamu tidak perlu tahu soal kritik desain. Kamu hanya perlu menjadi pembaca yang tertarik atau tidak pada tampilan novel yang akan kamu baca. Kamu bisa menyimpan penilaianmu di kepala tanpa perlu menulisnya langsung.

  1. Mulailah membaca

Jangan berbekal jiwa penilai saat membaca sebuah novel kecuali kalau kamu memang bekerja di bagian editor. Bacalah dengan senyaman mungkin. Jangan berpikir tentang apa yang bakal kamu tulis tentang novel yang sedang kamu baca. Namun jika kamu memang terbiasa menandai tulisan atau melipat halaman, just do that.

  1. Tulislah review saat kamu sudah siap

Usahakan tidak sedang membaca novel lain. Biarkan apa yang kamu baca terakhir mengendap di pikiran. Dengan begitu kamu tidak kehilangan poin cerita yang barangkali akan mempengaruhi penilaian pentingmu.

  1. Karena kamu seorang bloger dan sudah terbiasa menulis posting, tulislah dengan caramu

Saya hanya akan menyarankan poin apa saja yang perlu kamu masukkan dalam menulis review novel.

Poin yang perlu kamu tulis dalam sebuah review novel adalah  sebagai berikut:

  1. Judul posting-an

Sekali lagi, jika kamu berburu visitor dari Google, pertimbangkan untuk membuat judul dari kata kunci yang sudah kamu riset. Saya sendiri membuat postingan berjudul: Review Novel BULAN (Tere Liye), dan berjodoh dengan keyword review novel bulan. Saya sendiri kurang tahu apakah judul ini sesuai SEO atau tidak.

  1. Buat paragraf pembuka yang memikat.

Tulis seperti kamu menulis posting yang lain. Saya percaya kalian lihai melakukannya.

  1. Sebelum masuk ke detail buku, tulis 2-3 paragraf yang bercerita tentang kesan awal kamu terhadap novel tersebut.

Boleh tentang kovernya, tema novel, dan sedikit informasi tentang penulisnya.

  1. Cantumkan detail novelnya

Seperti judul, penulis, penerbit dan tahun terbit, tebal, harga jika ada, dan hal lain seperti ISBN atau lainnya yang menurut kamu penting untuk diketahui pembaca. (baca: pembaca blog)

  1. Sertakan foto novelnya

Bagaimana cara mendapat foto yang bagus? Saya sendiri masih belajar. Tapi untuk memperoleh ide tentang bagaimana memfoto sebuah novel, silakan ulik di instagram, di sana bertebaran foto novel-novel yang eye-catching. Bisa kamu cari menggunakan tag judul novelnya. Karena kamu mencari ide memfoto, tidak harus mencari judul novel yang sedang kamu baca. Boleh judul lain hingga kamu dapat ide yang pas dengan selera serta bahan dan materi yang tersedia.

  1. Cantumkan sinopsis/blurb-nya.

Sebenarnya sinopsis atau blurb ini penting-gak-penting. Dalam menyajikan tulisan review novel di blog, kita berhadapan dengan 3 jenis macam pembaca : pembaca yang mencari tahu tentang novel tersebut, pembaca yang mencari pertimbangan untuk membeli atau tidak, dan pembaca yang sudah membaca namun penasaran dengan pendapat orang lain.

Pembaca pertama butuh sinopsis. Pembaca kedua antara iya dan tidak, karena mungkin dia sudah membaca sinopsis di tempat lain. Pembaca ketiga tidak butuh sinopsis karena dia hanya fokus pada isi review saja.

Untuk mengatasinya, saya membedakan teks sinopsis dari isi review dengan menjadikannya italic. Sebenarnya, jika saya cukup pintar, saya bisa membuat tombol ‘spoiler’ seperti yang ada di kaskus, sehingga pembaca yang tidak ingin membaca bagian sinopsis bisa lanjut ke paragraf berikutnya. Sayangnya saya belum menemukan caranya. (Barangkali ada yang tahu?)

  1. Paragraf berikutnya …

Bisa kamu tulis tentang logika cerita, karakter, konflik, serta kelebihan dan kekurangannya. Di bagian inilah penilaianmu muncul. Tulislah pendapat pribadimu tentang hal apa saja yang kamu peroleh dari novel yang selesai kamu baca itu.

  1. Di paragraf akhir, beri kesimpulan dan kasih rating

 

  1. Selesai

Kamu tinggal mempostingnya asal kamu sudah mengoreksi kesalahan penulisannya.

NB: cara di atas tidak mutlak harus seperti itu. Kamu bisa menambahkannya sesuai selera. Tapi kalau dikurangi, saya tidak menganjurkan.

Tambahan penting tapi tidak harus : dalam menulis review, tahan diri dari sikap mencaci-maki penulis. Kita tidak tahu apa yang telah dia capai. Kita juga tidak tahu apa yang telah dia korbankan. Memang benar, apa yang sudah menjadi buku dan berada di tangan pembaca adalah milik pembaca, bukan penulis lagi. Tapi, alangkah baiknya jika kita mengapresiasi suatu karya. Mencaci maki tak lantas membuat kita menjadi hebat dan membuat lebih dihargai.

Dan ini rahasia : kalau kamu ingin mencari contoh review yang mencaci maki, ada banyak di Goodreads. Tapi ingat, membuat review yang tajam beda dengan membuat review yang kejam.

Dengan membaca dan menulis review, setidaknya bisa membangunkan motivasi untuk membuat hal serupa: menulis sebuah buku. Siapa bloger di sini yang tidak ingin punya buku sendiri?

Menulislah, karena tulisanmu berumur lebih panjang dibanding usiamu. – Wina Bojonegoro

Salam,

Bang Umam

*))Tulisan ini adalah hasil kelas online yang diadakan oleh komunitas Obrolin pada Minggu malam, 9 Juli 2017, pukul 20.00-23.000 WIB dengan moderator Kak Fadel.

11 thoughts on “Kelas : Bagaimana Cara Menulis Review Novel?

Tinggalkan pesan