Kelas : Sekelumit Tips Membuat ‘Opening’ Tulisan

oleh Bang Ical

Cara membuat opening tulisan ringan di blog, dengan tulisan yang kita niatkan sebagai tulisan serius (cerpen, novel, artikel, dll), sedikit tak sama. Yang sama adalah, bahwa opening haruslah merupakan sesuatu yang menarik, yang tidak biasa-biasa saja, yang bisa bikin pembaca terpaku sampai akhir.

Beda dengan penulis atau bloger yang sudah punya nama, opening apapun tidak masalah. Tulisannya memang ditunggu, dan mereka selalu punya cara menggugah pembaca di pertengahan tulisan. Bagi amatir macam saya, penting untuk berlatih bikin opening keren.

Sebelum bicara tentang opening, ada beberapa ‘kebiasaan’ yang bisa melatih kita.

Pertama, “Mengamati opening film”.

Setiap film punya opening yang berbeda daya tariknya. Harry Potter 7 part 1 misalnya, dimulai dengan terbangnya Snape di udara, mendarat di muka gerbang dengan wajah datar (yang menyembunyikan cinta teramat besar pada satu-satunya belahan jiwanya), melambaikan tongkat sihirnya, sehingga gerbang padat sesaat menjadi gas, dan Snape menembus gerbang dengan mudah. Di dalam kastil, Lord Voldemort memimpin rapat dengan gaya khas bangsawan eropa klasik.

Kedua, “Mengamati detil lingkungan sekitar”.

Saya punya kebiasaan mengamati orang, mengamati kucing, atau mengamati ‘suasana’ di hadapan saya. Ini usaha meng-“capture” momen. Semisal, ketika duduk di teras, saya mengamati tembok—apa warnanya, ada apa saja di sana, apa yang sebaiknya ada di sana. Saya mengamati langit—burung apa yang terbang, berapa jumlahnya, di mana rumahnya. [Bagaimana] air menetes, [bagaimana] udara membelai, [bagaimana] daun melambai, dll.

Ketiga, “Belajarlah ‘membahasakan’ hasil pengamatan itu”.

Ingatlah, kita penulis. Kita berusaha menambah perbendaharaan kata, dan semakin luwes ‘mengungkapkan ide’, dan nantinya akan menjadi gaya menulis kita. Andrea Hirata misalnya, jarang mendeskripsikan situasi seharfiah yang tampak, tapi menggunakan metafora. Kamar berantakan tidak dideskripsikan, tapi dimetaforakan: “Bak sampan Kaum Bersarung kena badai”, alih-alih menggunakan ungkapan paling biasa, “Bak kapal pecah”.

Nah, mengenai tips bikin opening untuk tulisan-tulisan ringan di blog kita,

Ada yang membuat opening dengan pernyataan. Misalnya, “Blog ini selalu dikunjungi dua orang. Mungkin itu saya, dan kamu.” Ini jenis pembukaan yang memikat, karena bisa membuat semua pembaca jadi merasa istimewa.

Ada yang menggunakan pertanyaan, tentunya sesuai tema yang kita kuasai. Misal tentang agama, “Siapa di antara kita yang benar-benar menjamin, bahwa selama ini kita telah sembahyang dengan benar?” Atau tentang seks,  “Kamu yakin, pasanganmu sudah benar-benar puas? Yakin, reaksi pasanganmu bukan acting?”

Oke, lupakan yang terakhir.

Ada yang menggunakan adegan. Sebelum mulai membahas tentang kentut, misalnya, terlebih dahulu kita bisa bertutur tentang adegan seru yang kocak, tentang teman yang kentut di depan dosen killer. Atau, dalam hal menceritakan pertemuan dengan seseorang, bisa kita mulai dengan detil kejadian saat kita menunggu selama dua jam.

Ada yang menggunakan deskripsi, yaitu penggambaran detil tentang suasana, fisik dan karakter seseorang, setting lokasi/tempat, mengenai cuaca, dll.

Ada yang menggunakan opening berupa dialog, yaitu percakapan kecil yang unik, ditulis dalam tanda petik dua (“…”), disertai deskripsi pembicaranya.

Ada yang menggunakan opening berupa Pemikiran, yaitu mengungkapkan apa yang kita pikirkan tentang suatu objek yang hendak kita bahas. Misalnya, “Bagiku, menulis tak lain dan tak bukan adalah basa-basi saja, bisa ada dan bisa tidak; yang penting aku dan kamu saling jatuh cinta.” Sedikit sama dengan pernyataan, tapi lebih provokatif.

Sekian tips membuat opening tulisan. Selamat mempraktikkan. Semoga membantu.

 

*)) Tulisan ini adalah hasil kelas online yang diadakan oleh komunitas Obrolin pada Minggu malam, 16 Juli 2017, pukul 20.00-23.000 WIB dengan moderator Kak Quraeni Wardhany.

 

9 thoughts on “Kelas : Sekelumit Tips Membuat ‘Opening’ Tulisan

Tinggalkan pesan