[Puisi] SKALA 1 HINGGA SEKIAN-SEKIAN
satu pagi di taman
aku mengambil gambar anak kecil tengah
menggambar kupu-kupu Continue reading [Puisi] SKALA 1 HINGGA SEKIAN-SEKIAN
Obrolan-obrolan hangat dan beragam yang diobrolin di ruang ini.
satu pagi di taman
aku mengambil gambar anak kecil tengah
menggambar kupu-kupu Continue reading [Puisi] SKALA 1 HINGGA SEKIAN-SEKIAN
air tenang itu
kolam kecil sepi
sebaliknya, di pasar ramai Continue reading [Puisi] AKUARIUM
Seorang wanita pertengahan lima puluhan tengah bercakap dengan Andromeda. Dia Nyonya Neeha. Perempuan yang masih terlihat cantik di usianya itu, membuka sebuah kotak besi dan memperlihatkan isinya pada Andromeda. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 8
Aries baru selesai mandi ketika poselnya berdering. Nama Andromeda tertera di layar.
“Halo! Ya, Dom!” seru Aries sambil melangkah ke dapur. Menyeduh kopi adalah tujuannya. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 7
Pria berusia empat puluhan itu berdiri di ambang jendela ruangan. Matanya menatap ke arah langit yang terlihat biru bersih. Tangan kanan dia tampak mengelus dagunya yang bercambang. Sementara tangan kiri ia masukkan pada saku celana cokelatnya. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 6
Aries masih termenung di meja kerja. Telepon dari Andromeda membuatnya melupakan rencana untuk melanjutkan tidur. Seusai menutup telepon, dia justru menyeduh segelas kopi untuk menemani berpikir. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 5
Dering telepon membangunkan Aries. Entah sudah berapa lama telepon kuno di perpustakaan itu berdering. Semalam, sepulang dari kafe, Aries menghabiskan waktu dengan membaca di perpustakaan, berteman Siro, pudel kesayangannya. Dan rupanya, dia tertidur tanpa ada yang membangunkan untuk pindah ke kamar. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 4
Thousand Rivers belum terlalu malam. Baru pukul delapan lewat beberapa menit. Aries baru saja tiba di dermaga Queen. Perjalanannya ke Diamond City memang menggunakan speed boat yang berawal dan berakhir di dermaga Queen. Beberapa kapal dan speed boat juga tampak bersandar, dan sebagian lagi siap untuk berangkat dengan berbagai tujuan. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 3
Kita berdua adalah cerita yang berjalan terlampau rapuh. Dari kota dengan debur ombak yang selalu riuh. Kota yang menyimpan masjid megah di tepian pantainya, menghadap senja. Menghadap akhir pengembaraan manusia. Continue reading [Cerpen] Perempuan yang Meneguk Senja di Hari Pernikahan
Masih pagi. Baru pukul tujuh lewat. Tapi Aries dan Aurora sudah siap di meja makan. Tiga porsi omelet tampak terhidang di meja, beserta salad dan dua gelas cokelat panas. Aurora selalu membuat tiga porsi omelet karena Aries selalu meminta jatah dua porsi. Tak masalah bagi Aurora. Karena setelahnya, Aries akan mencurahkan energi dari salad dan omelet itu untuk berkutat dengan naskah-naskahnya. Mengedit, atau menulis naskah baru. Continue reading [Cerbung] Green Corvus – Episode 2